Teruntuk Petugas AGD DKI JAKARTA



Senin 13 Januari 2020. 

Ini cerita tentang seseorang yang latar pekerjaannya yaitu supir ambulance. Kutemui seseorang itu di hari Senin.  Konon katanya bagi kaum kaula muda hari Senin itu adalah hari yang paling dibenci oleh semua  orang. Dan katanya hari Senin itu juga dimana semua aktivitas dimulai yang membuat kita bosan dan hampir menyerah dan di tuntut untuk rutinitas sehari-hari.

Namun untuk diriku sendiri Hari Senin adalah moment yang ga akan pernah ku lupakan dalam kehidupan ku. Aku adalah orang yang mengenyam pendidikan SMA/MA. Aku merupakan seorang siswi kelas XII (12 SMA). Aku termasuk orang yang pendiam, dan melakukan kehidupan dengan sejalan. Di masa SMA ku, Aku dituntut seolah berdiri kuat dari berbagai banyak permasalahan yang sering dijumpai di masa SMA atau bahkan kehidupan ku sendiri. Dengan adanya permasalahan ini membuat psikis dan mentalku down bahkan fisik aku yang harus mampu bertahan di kondisi ini. 

Akan ku ceritakan perjalanan bertemu dengan sosok supir ambulance AGD DKI Jakarta. Aku mempunyai masalah dimana ibu ku di bulan April-Mei harus penanganan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional karena mengalami penyakit saraf kejepit. Tentu sebagai anak pertama harus bersama dengan ibu melawan penyakit ibu agar cepat sembuh dan sehat kembali. 

Tentu aku sebagai anak pertama dan sebagai siswa SMA dan sebagai siswa kelas XII tentu kondisi ini membuatku semakin tidak bergeming dan gundah hatinya. Tentu aku membuat saat putusan saat itu juga aku akan mendampingi ibu ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang berada di Jakarta Timur dengan berdua yaitu Aku dan Ibu. Bagaimana kondisi sekolah aku? Aku saat itu izin kepada guru yaitu untuk menemani ibu berobat dan untuk sembuh kembali. Untungnya di izinkan Alhamdulillah... 

Singkat cerita dengan kondisi ibu yang sakit saraf kejepit yang lumayan parah pada bagian Punggung mengharuskan kita berdua ga bisa naik mobil pribadi / istilah Grab. Nah dengan pertimbangan baik keadaan dan kelengkapan administrasi akhirnya ibu ku menghubungi petugas pelayan AGD DKI Jakarta. Alhamdulillah kita di respon sangat baik oleh petugasnya dan diminta untuk tunggu ambulance ke posisi alamat tinggal dan kebetulan itu adalah hari Senin. 

Akhirnya datang sebuah team AGD DKI Jakarta mengunakan mobil ambulance khusus dengan Ciri khas ambulance AGD DKI Jakarta. Team ini terdiri dari 3 orang yang terdiri dari 1 orang Perempuan dan 2 orang laki-laki. Dan ternyata dibalik kedatangan ambulance AGD DKI Jakarta para team atau petugasnya ramah tamah kepada ibu dan aku. Tentunya aku dan ibu tersenyum ramah kepada team AGD DKI Jakarta. 

Dihari Senin itu aku bertemu dengan petugas AGD DKI JAKARTA yaitu seseorang laki-laki yang keliatannya masih masih umuran 24-25 tahun. Bertemu aku dan "Dia". Dengan-Nya membuat kembali aku semangat dan bangkit. Dengan rasa kemanusiaan "Dia" dan kepedulian dia akan sesama manusia. Dan membuat aku tersadar bahwa kehidupan itu tidak sendiri, kehidupan bukan untuk mengeluh, kehidupan bukan untuk mengadu apalagi untuk menyerah. Tetapi  saya belajar dari "Dia" seorang petugas AGD DKI Jakarta mengajarkan  kepada saya hidup penuh dengan pengorbanan, hidup butuh proses dan yang paling utama hidup untuk bermanfaat bagi orang lain dan menolong sesama yang akan berbuah hasil manis dan bahagia.

Saat aksara "Dia" berbicara, serta saya memperhatikankanya dan menyimak petuah dan saran yang diberikan kepadaku. Dia sangat dewasa dia seperti "Kakaku" walaupun kita baru ketemu sehari itu. Sehari yang lebih mengenal dia dan bersama dia. Bersama dalam keadaan yang mendesak. Keadaan saat genting yg harus konsen mengendarai kendaraan dinas sebagai rutinitas.

Kita saling ngobrol dengan piuh riuknya kota jakarta. Apalagi di daerah Jakarta Timur dengan tingginya perumahan dan Apartemen. Kita berdua saling ngobrol untuk saling mengenal satu sama lain. Di dalam kendaraan dinas yg sangat sunyi dan terdengar suara πŸš‘ 

Percakapan aku dan dengan Dia.

"De saat ini kegiatan apa?"  Dia bertanya.
"Masih SMA kak" Aku menjawabnya.
"Kok ga sekolah de?" Dia pun bertanya dengan heran.
"Hehe iya kak, saya izin dari sekolah terus menemani ibu ke RSPON" Aku menjawab.

Dan aku pun bertanya kepadanya, bahwa dia adalah seseorang mahasiswa di suatu PTN Swasta. Dan akhirnya dia menyinggung tentang kuliah bahwa kuliah itu harus ada basic bahasa inggris dan diusahakan menjadi guru. Seperti inilah percakapan bersama dia.

"Kalo mau lanjut kuliah mendingan jadi guru" kata-Nya. 

Dia menyarankan kepada aku untuk jadi guru, mulai dari guru bahasa Inggris, Matematika, fisika dsb.  Dia yang ingin aku bisa bahasa Inggris. Tentunya aku menjawabnya bahwa aku tidak terlalu mengerti bahasa inggris. Alhasil dia kasih saran kepada aku untuk bisa belajar nyanyi yang bahasa inggris  terlebih dahulu.  

Dia memotivasi aku supaya memperhatikan guru saat belajar dan dirumah untuk mengulanginya dan tips untuk selalu management waktu untuk belajar. Dimana di masa SMA kelas XII tentunya sebagai  akhir penghujung masa sekolah demi melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan. Di masa SMA pun banyak tugas dan ujian tryout, serta ujian nasional. Dari mu aku banyak belajar serta menerapkan di kehidupan aku.

Terima kasih petugas AGD "Dia / Namamu" aku sangat bersyukur bisa berjumpa dengan mu dan rekan-rekanmu yang sangat handal penanganannya, bahkan satu seseorang itu terasa special. Aku akan kubuktikan dikemudian hari saat aku benar mulai meraih masa depan.Dan menjadi guru yang engkau katakan.

Terima kasih atas kata-katamu dan semoga terkabul kan oleh Allah SWT supaya aku bisa jdi guru. Terima kasih untuk dirimu dan petugas AGD yang membantu ibu ku selamat sampai rumah. 

Semoga lewat tulisan ini sebagai bentuk hadiah kenangan untukku dan untukmu. Sekarang aku sudah menjadi mahasiswa di PTN di Cirebon dengan jurusan Bimbingan Konseling Islam. Doain aku supaya bisa belajar bahasa Inggris dan mengasah kemampuan ku. Mohon maaf jika tulisan ini menganggu aku mohon maaf sebesar-besarnya πŸ™


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Outing Class MAN 5 Jakarta Kelas XI

Mengenal Kampus IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Outing Class MAN 5 Jakarta Kelas X